MAKALAH "JENIS-JENIS PENELITIAN"

0 Comments
MAKALAH "JENIS-JENIS PENELITIAN"


A.    Klasifikasi Penelitian berdasarkan Tujuannya
1.       Penelitian dasar[1]
Penelitian dasar disebut juga penelitian murni atau penelitian pokok adalah penelitian yang dipergunakan untuk mengembangkan teori yang sudah ada atau menemukan teori baru suatu ilmu pengetahuan, memberikan sumbangan besar terhadap pengembangan serta pengujian teori-teori yang akan mendasari penelitian terapan. Hasil penelitian dasar mungkin belum bisa dimanfaatkan secara langsung akan tetapi sangat berguna untuk kehidupan yang lebih baik. Penelitian dasar tidak diarahkan untuk memecahkan masalah praktis akan tetapi prinsi-prinsip atau teori yag dihasilkannya dapat mendasari pemecaahan masalah praktis, misalnya penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku manusia. Hasil penelitian dasar tersebut sering digunakan sebagai landasan bagi penelitian terapan.
Adapun penelitian dasar terbagi menjadi dua, yaitu:[2]
a.       Penelitian Deduktif, adalah penelitan yang mempunyai sifat umum menjadi khusus. Artinya, penelitian ini harus diawali dengan adanya sebuah teori yang sudah ada kemudian diadakan penelitian untuk membuktikan teori tersebut (Teori – Hipotesis – Observasi – Konfirmasi). Penelitian ini biasanya bersifat kuantitatif.
Contoh: Teori: logam ketika dipanaskan akan memuai. Hipotesis: apakah emas, tembaga, timah, perak, platinum (merupakan jenis logam) ketika dipanaskan akan memuai?. Observasi: melakukan pengujian dan pembuktian terhadap emas, tembaga, timah, perak dan platinum, apakah memuai ketika dipanaskan atau tidak. Konfirmasi: ternyata teori yang sudah ada terbukti benar, bahwa semua jenis logam akan memuai ketika dipanaskan.
b.       Penelitian Induktif, adalah penelitian yang mempunyai sifat khusus menjadi umum. Artinya, penelitian ini dilakukan untuk membangun sebuah teori berdasarkan hasil pengamatan atau observasi yang dilakukan secara berulang-ulang dan memmbentuk pola yang akan melahitrkan hipotesis yang berasal dari pola pengamatan yang dilakukan dan barulah diperoleh sebuah teori. Penelitian ini lebih bersifat kualitatif.

2.       Penelitian terapan[3]
Penelitian terapan merupakan penelitian yang dipergunakan  untuk memecahkan masalah yang ada di suatu tempat misalnya organisasi, instansi, atau perusahaan.  Penelitian terapan dilakukan untuk menjawab permasalahan yang khusus atau untuk membuat keputusan tentang suatu tindakan atau kebijakan khusus. Misalnya penelitian tentang efektivitas kinerja komite sekolah terhadap pengelolaan dana bos di SD Babadsari Yogyakarta.
Adapun penelitian terapan terbagi menjadi tiga, yaitu:[4]
a.       Penelitian eksplorasi disebut juga penelitian pendahuluan karena penelitian ini belum menghimpun data yang lengkap dan dilakukan dengan mendahului penelitian yang betujuan mnghimpun data yang lengkap. Maksud penelitian eksplorasi ini semata-mata untuk kepentingan mencari permasalahan dan data sigkat yang diperlukan yang berkenaan dengan maslah tersebut untuk keperluan penyusunan perencanaan penelitian.
b.       Penelitian developmental disebut juga penelitian pengembangan yaitu penelitian pengembangan teori-teori atau pengembangan ilmu. Dalam penelitian pengebangan ini tentu terlebih dahulu perlu diketahui body of konwledge ilmu yang akan dikembangkan itu, dari pertama ilmu itu ditemukan sampai saat ini, selanjutnya melakukan penelitian-penelitian dan penemuan-penemuan baru yang menambah kualitan atau kuantitas khazanah ilmu yang telah ada tadi.
c.       Penelitian verivikasi atau penelitian pemerikasaan yaitu penelitian yang digunakan unuk memeriksa, apakah teori yang ada, yang telah ditemukan itu masih relevan dengan keadaan kehidupan sosial atau tidak. Untuk itu dilakukan penelitian- penelitian tentang konsep-konsep atau variabelvariabel yang terdapat dalam teori tersbut dan dilakukan pengumpulan data serta proses selanjutnya.


B.     Klasifikasi Penelitian berdasarkan Bidang Ilmu yang Dikaji
Penelitian berdasarkan bidang ilmu secara umum terbagi menjadi dua, yaitu penelitian kemasayarakatan (kebijakan) dan penelitin kealaman. Penelitian kemasyarakatan adalah penelitian yang dilakukan dengan menganalisis gejala-gejala sosial atau aspek-aspek kehidupan bermasyarakat (seperti masalah pendidikan, kehidupan gotong royong, sejarah sosial, interaksi sosial, konflik dan integrasi) untuk mengumpulkan informasi secara komprehensif dan diperuntukan sebagai perumusan kebijakan. Penelitian ini harus dapat memaksimalkan data agar dapat memetakan permasalahan dengan seksama dengan menyusun alternative kebijakan.
Sebaliknya, penelitian kealaman adalah penelitian yang obyeknya berupa gejala gejala alam, yaitu berkenaan dengan gejala-gejala diluar tindakan kemanusiaan, misalnya dibidang oceanografi (kelautan), disika, kimia, geologi dan biologi.[5]

C.    Klasifikasi Penelitian berdasarkan Sifat Masalahnya
1.      Penelitian Historis
Adalah penelitian yang ditujukan untuk merekontruksi peristiwa-peristiwa masa lalu secara sistematis dan obyektif, melalui pengumpulan dan  evaluasi dari berbagai sumber, sehingga dapat ditetapkan sebagai fakta untuk membuat suatu kesimpulan yang sifatnya masih tetap hipotesa. Contoh: penelitian tentang kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah. [6]
2.      Penelitian Deskriptif
Adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai masing-masing variabel, baik satu variabel atai lebih yang sifatnya independen (terikat) tanpa membuat hubungan maupun perbandingan dengan variabel lain. Variabel tersebut dapat menggaambarkan secara sistematik dan akurat mengenai bidang tertentu. Contoh: analisis perkembangan jumlah penduduk di wilayah Gunung Kidul Yogyakarta.[7]
3.      Penelitian Komparatif
Adalah penelitian yang bersifat membandingkan satu variabel dengan variabel yang lain atau dengan variabel yang standar. Contoh: analisis perbedaan jumlah motor yang ada di desa dan di kota.
4.      Penelitian Eksperimen
Adalah penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain yan kemunculannya itu dipicu oleh keadaan yang terkontrol ketat dengan tujuannya untuk mencari hubungan sebab antara kedua variabel tersebut. Contoh: penelitian dampak musik klasik terhadap prestasi belajar siswa.[8]






REFERENSI

Abdurahman, Dudung. 2003. Pengantar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta
Bachtiar, Wardi. 1997. Metedologi Penelitian Ilmu Dakwah. Jakarta: Logos.
Wiratna Sujarweni, V. 2014. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Pustakabarupress.



[1] Ibid., hlm. 7.
[2] Ibid., hlm. 12.
[3] Ibid., hlm. 7-8.
[4] Wardi Bachtiar, Metedologi Penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta: Logos, 1997), hlm. 15-16.
[5] Dudung Abdurahman, Pengantar Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta, 2003), hlm. 8.
[6] V. Wiratna Sujarweni, opcit., hlm10.
[7] V. Wiratna Sujarweni, opcit., hlm. 11.
[8] V. Wiratna Sujarweni, opcit., hlm. 8.


You may also like

No comments:

Powered by Blogger.