Assalamualaikum ..
Dalam rangka memeriahkan hari jadi FOSSEI, Yuuk kita kampanyekan ekonomi syariah :-)
Ikut berpartisipasi memboomingkan Halal Lifestyle..
Rekan-rekan semuanya pasti sudah tidak asing lagi kan sama Halal Lifestyle?! Yaps,  emang sekarang itu gaya hidup halal sedang mendunia.  Tapi kalian tau tidak sebenarnya bagaimana sih halal lifestyle itu?
Yusuf Qardhawi (2000) mendefinisikan istilah halal sebagai segala sesuatu yang boleh dikerjakan, syariat membenarkan dan orang yang melakukannya tidak dikenai sanksi dari Allah Swt. Haram berarti segala sesuatu atau perkara  perkara yang dilarang oleh syara’(hukum Islam), jika perkara tersebut dilakukan akan menimbulkan dosa dan jika ditinggalkan akan berpahala.
Sekarang ini,  produk halal merupakan komoditas yang sangat dicari oleh masyarakat muslim di dunia. Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia dan menjadi sasaran utama bagi produsen dari produk halal. Tapi, apakah masyarakat muslim Indonesia sudah sadar dengan pentingnya produk halal bagi kehidupan? Sudahkah kita sadar akan produk halal yang saat ini sudah beredar di Indonesia?
Pada industri pangan, sudah semestinya masyarakat muslim di Indonesia mulai mengonsumsi produk halal dan meninggalkan yang syubhat. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan sebagai umat muslim adalah kewajiban untuk mengonsumsi yang halal dan baik. Sebagaimana yang disampaikan di dalam Q.S Al-Baqarah : 168, manusia diwajibkan untuk mengonsumsi segala sesuatu yang halal dan baik yang ada di muka bumi ini.
Pada industri lain, konsumsi halal juga merupakan permasalahan yang penting. Pada industri keuangan, perlu adanya kejelasan mengenai kehalalan sumber dana yang ditarik. Oleh karena itu dibentuklah Bank Syariah. Riba atau sistem bunga dalam perbankan konvensional menjadi permasalahan utama. Sayangnya, tidak semua orang paham tentang riba.  Padahal dalam Al-Quran telah ditegaskan bahwa riba dalam bentuk apapun hukumnya haran. Oleh karena itu, dengan adanya bank syariah, adanya suatu penjaminan dan kenyamanan yang diterima oleh masyarakat muslim dalam melakukan kegiatan transaksi keuangan sesuai dengan prinsip syariah dan halal.
Bagaimana dengan industri fashion? Yang dimaksudkan sesuai dengan prinsip halal adalah setiap pakaian yang dikenakan dan dibeli haruslah berasal dari sesuatu yang halal. Proses penjahitan hingga sampai pada tangan konsumen pun tidak boleh terkontaminasi oleh sesuatu yang tidak halal.
Lalu apa manfaat dari pengembangan sektor halal lifestyle bagi perokonomian negara dan masyarakat? Tentu perekonomian negara akan lebih menjadi sehat dan lancar, memperkecil kemungkinan terjadinya kemiskinan struktural yang menimpa lebih separoh dari masyarakat dunia yang dikarenakan ketidak-halalan.
Pada perekonomian masyrakat, perputarannya akan menjadi lancar karena adanya kestabilan. Apalagi masyrakat yang notabene tingkat perekonomiannya rendah akan terbantu bila sektor halal digalakan.
Selain itu, ada kebanggan yang muncul setelah mengonsumsi produk halal secara konsisten akan menuntun umat muslim pada pembiasaan diri dalam menerapkan Halal Lifestyle di kehidupan sehari-hari. Secara tidak langsung, muncul aspek self-marketing untuk produk baik melalui mulut ke mulut ataupun jenis promosi lainnya. Selain itu, rasa bangga ketika mengonsumsi produk yang halal dan baik akan memberikan self motivation sehingga memberikan nilai lebih, tidak hanya sekadar mengikuti prinsip halal.

Jadi tunggu apa lagi?
Yu kita boomingkan ekonomi Islam. ;-);-)
Powered by Blogger.